Pages

Saturday, August 1, 2009

Mantan Presiden Filipina Aquino Tutup Usia

MANILA -Mantan Presiden Filipina Corazon Aquino yang terkenal dengan aksi "people power" untuk menggulingkan diktator Ferdinand Marcos meninggal dunia di usia 76 tahun.

Putra Aquino, Senator Benigno "Noynoy" Aquino III mengatakan ibunya meninggal dunia Sabtu (1/8) pukul 3.18 waktu setempat.

Aquino didiagnosa menderita kanker usur besar tahun lalu dan dirawat di rumah sakit selama lebih sebulan. Menurut Benigno, kanker telah menyebar ke seluruh organ dan kondisi mendiang terlalu lemah untuk menjalan kemoterapi.

Para pendukung dan simpatisan Aquino setiap hari selama sebulan memanjatkan doa di gereja di Manila dan seluruh negeri agar Aquino sehat.

Presiden Gloria Macapagal Arroyo yang kini dalam lawatan ke AS mengatakan dalam pernyataan, "Seluruh negeri bergabung atas wafatnya Aquino." Arroyo mengumumkan masa berkabung nasional dan akan melaksanakan upacara pemakaman kenegaraan untuk mendiang.

Aquino menjadi presiden pada tahun 1986 hingga tahun 1992 setelah menggulingkan Presiden Ferdinand Marcos dalam revolusi massa yang dikenal dengan sebutan "People's Power".

Aquino memimpin gerakan ini setelah suaminya, Benigno Aquino, ditembak mati di bandar udara Manila sekembalinya dari pengasingan di Amerika Serikat. Salah satu momen terpenting yang terekam media internasional terjadi saat Corazon Aquino menyeru agar warga Filipina memberikan suara untuk kubu oposisi dalam pemilihan dadakan tahun 1986.

Setelah Presiden Ferdinand Marcos menyatakan diri menang, kubu oposisi menuding dia mencurangi pemilihan. Tank-tank militer kemudian muncul di jalan-jalan ibukota Manila, dan memicu kekhawatiran akan terjadi perang saudara.

Sementara massa rakyat dan perwira tinggi militer yang menyatakan dukungan terus bertambah, Corazon Aquino akhirnya menjadi presiden menggantikan Marcos. Meski dikritik gagal menerapkan reformasi ekonomi, dia dikenang berkat revolusi yang menumbangkan pemerintahan diktator Ferdinand Marcos.

No comments:

Posting Terkini