Pages

Friday, April 24, 2009

Takut Manohara Mati, Daisy Pingsan

JAKARTA (BP) - Upaya Daisy Fajarina, untuk mendapatkan kejelasan nasib Manohara Odelia Pinot, putri keduanya yang diduga diculik oleh putra Raja Kelantan, Malaysia, Tengku Muhammad Fakhry, terus dilakukan. Kemarin, wanita 43 tahun itu mengadukan masalahnya ke Komisi Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Jakarta.


Daisy kemarin mendatangi Komnas Perempuan bersama putri pertamanya, Dewi Sari Asih, dan kuasa hukum keluarga Manohara Yuri Darmas sekitar pukul 11.00. Daisy yang mengenakan jilbab dan pakaian serba putih diterima Komisioner Divisi Pemantuan Arimbi. Sekitar satu jam lebih mereka berbincang.

Kepada Arimbi, Daisy menuturkan kronologi kejadian tersebut. Mulai dari proses pernikahan Manohara-Fakhry hingga pengambilan paksa Manohara di Arab Saudi. Saat itu, mereka memang dibujuk keluarga kerajaan melakukan umroh pada 9 Maret. Saat pulang usai menunaikan ibadah umroh itulah Manohara diambil paksa dan tak kembali hingga sekarang.
Sekitar pukul 12.00, Daisy dan rombongan keluar dari kantor Komnas. Yuri Darmas mengatakan, akan menempuh semua upaya hukum yang mungkin bisa dilakukan untuk mempertemukan Daisy dan Manohara. Termasuk melapor kepada Komnas Perempuan kemarin.


”Hak Daisy untuk bertemu Manohara telah dilanggar oleh pihak kerajaan. Bagaimanapun, hubungan kekeluargaan antara Daisy dan Manohara tak bisa putus hanya gara-gara pernikahan mereka,” kata Yuri.


Yuri mengatakan, kliennya telah menempuh semua prosedur standar laporan. Yakni, melapor ke KBRI di Malaysia, Deplu, dan Mabes Polri. Bahkan, saat Manohara diambil paksa di Arab Saudi, Daisy sempat melapor ke KBRI Arab Saudi di Jeddah. ”Pihak KBRI di sana sempat mau mencegat pesawat yang akan singgah di sebuah bandara. Sebab, pesawat itupun meninggalkan bandara secara ilegal,” katanya.


Hingga kemarin, belum ada hasil dari semua institusi yang didatangi Daisy. Pihak KBRI di Malaysia melalui pendekatan personal pada mufti Kerajaan Kelantan gagal, Deplu mengaku kesulitan, sementara Mabes Polri merasa itu bukan kewenangannya.


Karena itu, kata Yuri, pihaknya berencana melaporkan kasus tersebut pada Presiden SBY. Sebab, penyelesaian secara prosedur hukum dan lembaga negara sepertinya tidak membuahkan hasil siknifikan. ”Penyelesaiannya harus melalui hubungan diplomatik. Kami meminta presiden untuk mengupayakannya,” tegasnya.


Giliran Daisy yang berbicara. Usai menuturkan kronologi pernikahan tersebut, istri Reinier Pinot itu berharap upaya yang dia lakukan tidak terlambat. ”Saya kuatir, karena kasus ini sudah banyak dibuka, mereka malah tidak mau mengembalikan Manohara. Saya harap saya tidak terlambat, kemudian Manohara mati,” ujarnya sambil menitikkan air mata. Wajahnya terlihat semakin pucat.


Usai mengatakan itu, Daisy kemudian bangkit dari kursi. Namun, belum sempat melangkahkan kaki, tubuhnya lemas dan jatuh terjerembab. Daisy pingsan. Beberapa petugas keamanan dan wartawan lantas membopong tubuhnya dan merebahkannya di atas meja.


Terpisahm Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Departemen Luar Negeri Teguh Wardoyo mengatakan pihaknya telah berupaya maksimal. Bahkan, KBRI di Malaysia telah berkali-kali mendapatkan jaringan komunikasi dengan Manohara. Namun, upaya itu tak kunjung membuahkan hasil. (jpnn)

No comments:

Posting Terkini