JAKARTA — Berbagai pernyataan Manohara Odelia Pinot yang disiarkan secara luas oleh berbagai media massa dan elektronik telah diterima sebagai kebenaran sehingga meluapkan kebencian masyarakat Indonesia terhadap Malaysia. Itu sebabnya, Raja Kelantan sebaiknya selesaikan kasus Manohara.
"Keadaan semacam ini tidak boleh dibiarkan karena telah mengganggu hubungan baik masyarakat kedua negara jiran ini. Tidak ada pilihan lain kecuali segera menjernihkan berbagai pernyataan Manohara dan menyelesaikannya melalui jalur hukum," ujar sosiolog Musni Umar, alumnus Universitas Kebangsaan Malaysia di Jakarta, Minggu (7/6).
Raja Kelantan sebaiknya turun tangan untuk menyelesaikan kasus yang menimpa bahtera rumah tangga putranya, Tengku M Fakhry, melalui jalur hukum. Kasus ini pada mulanya adalah bersifat pribadi, sekarang telah melibatkan publik kedua negara.
"Apalagi, banyak pernyataan Manohara yang perlu dipertanyakan kebenarannya, misalnya dia gemuk karena disuntik suaminya. Dia disilet, disterika, dan lain-lain. Itu harus dibuktikan secara hukum. Pengalaman saya selama lima tahun belajar di Malaysia, banyak menemukan perempuan yang gemuk setelah kawin. Ini terjadi karena makanan di Malaysia pada umumnya mengandung santan dan goreng-gorengan serta tidak disertai olah raga yang cukup," ujarnya.
Menurut Musni, kasus penyiksaan yang dialami Manohara banyak dialami TKI di Malaysia. Pernyataan itu menyesatkan. Dari mana dia tahu, padahal Manohara tinggal di istana, dia tidak berhubungan dengaan dunia luar secara bebas dan media belum sebebas seperti di Indonesia.
"Memang, ada kasus penyiksaan TKI seperti yang pernah ramai diberitakan, tetapi pada umumnya tidak banyak dan hanya yang bekerja pada orang China dan India. Tidak pernah mendengar dan menemukan kasus penyiksaan TKI yang bekerja pada orang Melayu. Ini karena sama bahasa, adat istiadat, agama, dan budaya," ujarnya.
Begitu juga pernyataan Manohara, ada TKI bekerja 24 jam dengan gaji 500 ringgit Malaysia. Pernyataan itu terlalu berlebih-lebihan karena tidak mungkin ada orang yang sanggup bekerja 24 jam tanpa istirahat. Mengenai gaji 500 ringgit Malaysia perbulan, umumnya pekerja rumah tangga, tukang sapu, tukang kebun, dan lain-lain bergaji seperti itu.
Untuk ukuran Manohara kecil, tetapi untuk TKI yang tanpa pendidikan dan keterampilan tidak kecil karena kalau dikalikan dengan kurs rupiah sekitar Rp 1,5 juta. "Kita belum sanggup menggaji pembantu sebesar itu. Dengan demikian, banyak pernyataan Manohara yang perlu diteliti ulang kebenarannya, sehingga kita menjadi arif dan bijaksana," ujarnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
wah,iya tuh setuju banget. biar gak tambah rumit.
mampir yah... xnakool.blogspot.com
sappy CLBK sama angelina jolie.
Post a Comment