Pages

Friday, September 25, 2009

Pidato Presiden Ahmadinejad

Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam sidang Majlis Umum ‎Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) ke-64 di Markas Besar PBB menyampaikan pidato yang ‎membahas tentang kondisi umum di dunia saat ini. Salam pidatonya Ahmadinejad ‎mengajukan sejumlah prakarsa untuk memperbaiki kondisi yang ada.‎

Berikut ini adalah teks lengkap pidato Presiden Ahmadinejad;‎

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah rabbil ‘alamin. Wasshalatu wassalamu ‘ala sayyidina wanabiyyina ‎Muhammad wa alihi al-thahirin wa shahbihi al-muntajabin.‎

Allahumman ‘ajjil liwaliyyikal faraja wal ‘afiata wan nashr. Waj'alna min khairi ansharihi ‎wa a'wanih walmustasyhadina baina yadaih.‎
Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam sidang Majlis Umum ‎Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) ke-64 di Markas Besar PBB menyampaikan pidato yang ‎membahas tentang kondisi umum di dunia saat ini. Salam pidatonya Ahmadinejad ‎mengajukan sejumlah prakarsa untuk memperbaiki kondisi yang ada.‎

Berikut ini adalah teks lengkap pidato Presiden Ahmadinejad;‎

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah rabbil ‘alamin. Wasshalatu wassalamu ‘ala sayyidina wanabiyyina ‎Muhammad wa alihi al-thahirin wa shahbihi al-muntajabin.‎ Allahumman ‘ajjil liwaliyyikal faraja wal ‘afiata wan nashr. Waj'alna min khairi ansharihi ‎wa a'wanih walmustasyhadina baina yadaih.‎

Bapak ketua, rekan-rekan yang terhormat; bapak dan ibu

Saya mengucapkan syukur kepada Allah yang Maha Besar atas kesempatan hadir kembali di ‎forum penting dunia ini. Selama empat tahun lalu saya telah berbicara kepada kalian ‎mengenai problem utama dunia, sebab dan faktor-faktor asli munculnya problem ini, ‎ketangguhannya dan pentingnya meninjau kembali pemikiran dan perbuatan para pemilik ‎kekuataan sekaligus solusinya. ‎

Ada dua aliran pemikiran yang saling bertentangan. Pertama, berdasarkan prinsip ‎mendahulukan kepentingan materinya atas orang lain. Demi menguasai dunia dan ‎memaksakan kehendaknya terhadap bangsa-bangsa lain mereka memperluas ketidakadilan ‎dan kezaliman, kemiskinan dan penderitaan, agresi dan penipuan. Hasil dari cara pandang ini ‎menggambarkan keputusasaan dan masa depan yang kelam kepada manusia.‎

Kedua, berdasarkan prinsip keimanan kepada Allah yang Maha Esa dan mengikuti ajaran-‎ajaran para nabi ilahi. Aliran pemikiran ini menginginkan terciptanya dunia yang penuh ‎dengan rasa aman, bebas, sejahtera, perdamaian yang berkelanjutan berdasarkan keadilan dan ‎spiritual bagi seluruh umat manusia dengan tetap menghormati kemuliaan manusia dan cinta ‎kepada sesama. Sebuah aksi, yang menghormati setiap manusia, bangsa, budaya tradisional ‎yang tak ternilai, kebangsaan dan kemanusiaan, yang menuntut dihapuskannya diskriminasi ‎dari dunia dan kesetaraan semua di hadapan hukum yang berdasarkan keadilan dalam ‎memanfaatkan segala fasilitas, kesempatan belajar, kesempurnaan manusia dan kemajuan. ‎Cara pandang ini berusaha mewujudkan masa depan penuh harapan.‎

Saya berbicara tentang mendesaknya perubahan mendasar dalam cara pandang terhadap ‎dunia, manusia dan pentingnya menciptakan sistem yang adil dan insan yang baru demi ‎terciptanya esok yang cemerlang.‎

Saudara-saudara dan rekan-rekan sejawat.‎

Hari ini, sebagai kelanjutan dari pembicaraan saya yang dahulu, saya ingin menjelaskan ‎beberapa poin tentang pelbagi dimensi perubahan yang harus diwujudkan.‎

Poin Pertama
Situasi yang menguasai dunia saat ini jelas tidak mungkin dapat dilanjutkan. Kondisi sepihak ‎dan tidak diidamkan saat ini bertentangan dengan fitrah manusia dan bahkan bertentangan ‎dengan tujuan penciptaan dunia dan manusia. Kini tidak mungkin lagi menciptakan kekayaan ‎semu uang kertas dan menyuntik kekayaan tidak riil bernilai puluhan trilyun dolar kepada ‎ekonomi dunia. Setelah menciptakan defisit anggaran luar biasa, inflasi, problem ekonomi ‎dan sosial, apa yang dihadapi ini hendak dialihkan kepada negara-negara lain, bahkan ‎berusaha memindahkan kekayaan negara-negara lain kepada ekonomi negara-negara tertentu.‎

Mesin ekonomi kapitalis, kendali yang tercerai-berai, dengan sistem tidak adil telah berada di ‎ujung jalan, tidak dapat dipakai lagi dan tidak mampu mempertahankan keseimbangannya ‎yang hanya memiliki satu sisi.‎

Periode pemaksaan ide kapitalisme yang tak berperasaan, pemaksaan selera dan animo satu ‎kelompok khusus kepada masyarakat internasional, ekspansi hegemoni terhadap dunia ‎dengan nama globalisasi dan era kekaisaran, telah berakhir. Masa penghinaan terhadap ‎bangsa-bangsa dan pemaksaan politik standar ganda sudah tamat.‎

Bila dikatakan keberhasilan sebagian negara merealisasikan keinginannya sebagai satu-‎satunya tolok ukur ada atau tidak adanya kebebasan dan demokrasi; berada di bawah bendera ‎kebebasan dengan melakukan segala penipuan dan ancaman terburuk dicitrakan sebagai ‎demokrasi dan diktator dianggap demokrat; semua ini jelas buruk dan tidak memiliki ‎legitimasi. Sudah bukan zamannya lagi sebagian menjadikan dirinya sebagai devinisi ‎demokrasi dan kebebasan, menganggap dirinya sebagai tolok ukurnya dan saat melanggar, ‎mereka meletakkan dirinya sebagai hakim dan eksekutornya. Sementara pada saat yang sama ‎mereka juga memerangi negara-negara yang berdasarkan demokrasi hakiki.‎

Namun penyebaran kebebasan global dan kesadaran bangsa-bangsa di dunia tidak akan ‎membiarkan terus watak tidak benar ini. Dengan alasan inilah mayoritas bangsa-bangsa, ‎termasuk rakyat Amerika menanti perubahan luas, dalam dan riil. Itulah mengapa mereka ‎menyambut baik slogan perubahan dan akan terus menyambutnya.‎

Siapa yang dapat menggambarkan kemungkinan berlanjutnya pemaksaan politik tidak ‎manusiawi di Palestina? Bertentangan dengan segala tolok ukur kemanusiaan, mereka ‎mengusir satu bangsa dari rumah-rumah mereka secara paksa di bawah todongan senjata dan ‎propaganda bohong selama 60 tahun. Mereka menyerang rakyat Palestina dengan segala cara ‎tidak manusiawi dan peluru kendali, bahkan senjata terlarang. Sebaliknya, mereka bahkan ‎merampas hak rakyat Palestina untuk membela diri. Lebih aneh lagi, di hadapan ‎ketercengangan masyarakat internasional, mereka malah menyebut agresor dan penjajah ‎sebagai pihak yang "cintai damai" dan "benar", sementara rakyat yang terzalimi disebut ‎‎"teroris".‎

Bagaimana mungkin kejahatan para penjajah terhadap anak-anak dan wanita, perusakan ‎tempat-tempat tinggal, tanah pertanian, sekolah-sekolah dan rumah-rumah sakit mendapat ‎perlindungan mutlak sebagian negara, sementara para pria dan wanita tertindas yang ‎dianggap bersalah hanya dikarenakan membela rumah dan tanah airnya berada di bawah ‎blokade bahan pangan, air, obat-obatan dan pembersihan etnis. Bahkan diupayakan untuk ‎mencegah rekonstruksi bangunan-bangunan mereka yang rusak akibat agresi brutal 22 hari ‎rezim Zionis Israel, padahal musim dingin akan tiba. Para agresor dan pendukungnya ‎meneriakkan slogan membela hak asasi manusia, sementara pada saat yang sama ‎memanfaatkan slogan ini guna menekan pihak lain. Kini tidak dapat lagi diterima kelompok ‎minoritas dengan jaringan rumit disertai desain yang tidak manusiawi menguasai ekonomi, ‎politik dan budaya dunia. Mereka menerapkan perbudakan modern dan menjadikan martabat ‎seluruh bangsa dunia, bahkan Eropa dan Amerika sebagai korban ketamakan rasialisme.‎

Tidak dapat diterima bila sebagian yang berasal dari ribuan kilometer jauhnya dari kawasan ‎Timur Tengah, melakukan intervensi militer yang mengakibatkan terjadinya pembunuhan, ‎perang, teror, ancaman dan agresi. Namun sensitifitas bangsa-bangsa di kawasan akan nasib, ‎keamanan nasionalnya, teriakan protes terhadap ketidakadilan, agresi dan dukungan mereka ‎kepada masyarakat sebangsa dan seagama yang tertindas disebut sebagai aksi perlawanan ‎terhadap perdamaian dan campur tangan urusan dalam negeri negara lain. Perhatikan dengan ‎baik kondisi yang terjadi di Irak dan Afganistan!‎

Kini, tidak bisa lagi melakukan pendudukan militer terhadap satu negara dengan slogan ‎melawan terorisme dan narkotika, sementara produksi narkotika menjadi berkali lipat, ‎wilayah terorisme menjadi lebih luas, ribuan orang tak berdosa tewas, cidera dan mengungsi, ‎infrastruktur hancur dan keamanan regional terancam. Lucunya, para pelaku utama tragedi ‎kemanusiaan ini malah terus menuduh pihak lain sebagai pihak yang harus bertanggung ‎jawab.‎

Kini, tidak bisa lagi meneriakkan slogan persahabatan dan solidaritas kepada bangsa-bangsa ‎dan bersamaan dengan itu mereka memperluas pangkalan-pangkalan militer di dunia, ‎termasuk Amerika Latin.‎

Kondisi yang ada tidak dapat dilanjutkan. Kini tidak mungkin logika militerisme mampu ‎memajukan politik ekspasi dan anti kemanusiaan. Logika kekuatan dan ancaman akan ‎memunculkan dampak yang lebih buruk dan menambah masalah yang telah ada.‎

Tidak dapat diterima bila anggaran belanja militer sebagian negara mencapai beberapa kali ‎lipat dari bujet militer seluruh negara di dunia; ekspor senjata yang pertahunnya mencapai ‎ratusan miliar dolar; penyimpanan senjata kimia, biologi dan nuklir; pembukaan pangkalan ‎militer dan pengerahan pasukan di pelbagai penjuru dunia; namun di saat yang sama mereka ‎masih menuduh pihak lain melakukan politik militerisme. Mereka berusaha menghalangi ‎kemajuan pengetahuan seluruh bangsa di dunia dengan menyalahgunakan fasilitas dunia dan ‎dengan mengangkat slogan-slogan bohong diantaranya slogan melawan perlombaan senjata.‎

Tidak dapat diterima bila Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Dewan Keamanan PBB ‎yang semestinya berperan mewakili seluruh bangsa dan negara dan pengambilan ‎keputusannya berdasarkan sistem paling demokrasi ternyata justeru berada di bawah kendali ‎dan pengaruh segelintir negara dan hanya melayani kepentingan mereka.‎

Pada prinsipnya, di dunia yang pemikiran, budaya dan opini publik menjadi faktor penentu, ‎kondisi seperti ini tak bisa dipertahankan. Harus ada tindakan nyata untuk melakukan ‎perubahan yang mendasar.

Poin Kedua
Perubahan harus dilakukan di dua ranah; ranah teori dan ranah praktis dalam struktur dan ‎metode secara mendasar.‎

Tidak mungkin mengubah kondisi yang ada dan menciptakan dunia yang ideal dengan ‎prinsip pemikiran dan metode yang menjadi penyebab utama semua problem masyarakat ‎manusia. ‎

Pemikiran Liberalisme dan Kapitalisme yang menghegemoni dunia, yang telah memisahkan ‎manusia dari akhlak dan "langit", bukan hanya tidak membawa kebahagiaan kepada umat ‎manusia, tapi malah menjadi faktor kesengsaraan termasuk perang, kemiskinan dan ‎penderitaan. Semua menyaksikan bagaimana struktur ekonomi timpang yang berada di ‎bawah pengawasan kebijakan politik menggerus kepentingan bangsa-bangsa demi ‎keuntungan sejumlah pemodal tak bermoral.‎

Struktur politik dan ekonomi pasca Perang Dunia II yang dibangun dengan niat hegemoni ‎dunia tidak mampu menjamin keadilan dan keamanan yang berkelanjutan.‎

Para penguasa yang hatinya tidak pernah bergetar dengan cinta kepada manusia, bakal ‎mengorbankan ide keadilan dalam dirinya. Mereka tidak pernah memberikan hadiah ‎perdamaian dan persahabatan kepada umat manusia.‎

Sebagaimana Marxisme telah tumbang dan hanya dapat ditemukan dalam sejarah, dengan ‎pertolongan Allah, Kapitalisme juga akan bernasib sama. Karena berdasarkan sunnah ilahi, ‎yang disebut Al-Quran sebagai prinsip, kebatilan bak melukis di atas air, bakal lenyap dan ‎hanya yang memberikan manfaat kepada manusia akan tetap dan langgeng. Semua harus ‎waspada betapa tujuan imperialisme, diskriminasi dan aksi tak manusiawi semata-mata tidak ‎dapat ditemukan hanya dengan mengubah slogan dan dengan paket usulan baru.‎

Dunia membutuhkan perubahan mendasar dan semua harus saling bekerjasama agar ‎perubahaan terjadi di jalur yang benar. Di bawah perubahaan mendasar ini tidak boleh ada ‎pengecualian baik pribadi maupun negara dan tidak ada yang lebih dibandingkan yang lain. ‎Tidak boleh terjadi ada pemaksaan keinginan hanya dengan mengklaim dirinya sebagai ‎pemimpin dunia.‎

Poin Ketiga
Penyebab utama segala problema masyarakat internasional adalah menjauhnya sebagian ‎penguasa dari moral, nilai-nilai kemanusiaan dan ajaran para nabi ilahi. Patut disayangkan ‎dalam mayoritas hubungan utama dunia, cinta, pengorbanan demi keselamatan dan ‎kebahagiaan orang lain, penekanan terhadap keadilan dan kehormatan manusia telah diambil ‎alih oleh egoisme, kerakusan yang tidak pernah puas dan kenikmatan individu yang tak ‎terbatas.‎

Penyembahan kepada Allah yang Esa telah diserahkan kepada penyembahan diri, bahkan ‎sebagian malah meletakkan dirinya pada posisi Tuhan. Tanpa memiliki kelayakan manusiawi ‎mereka bersikeras memaksakan apa yang dipahami dan diinginkannya kepada dunia. ‎Kebohongan telah mengambil tempat kebenaran, kemunafikan di tempat kejujuran dan ‎egoisme menggantikan pengorbanan.‎

Tipu muslihat dalam berinteraksi disebut kecakapan dan diplomasi. Penjarahan kekayaan ‎negara lain disebut pembangunan dan pengembangan, penjajahan tanah air bangsa lain ‎diistilahkan pemberian hadiah kebebasan dan demokrasi, dan penindasan bangsa lemah ‎dianggap membela hak asasi manusia.‎

Saudara-saudara dan rekan-rekan yang terhormat!‎

Menyelesaikan masalah dunia dan menciptakan keadilan dan perdamaian hanya akan ‎terwujud dengan tekad dan solidaritas seluruh bangsa dan negara di dunia. Periode dua kutub ‎yang berasal dari sistem hegemoni dan kekuasaan beberapa negara atas dunia telah berakhir.‎

Hari ini kita harus bangkit dengan komitmen bersama menghadapi kondisi yang ada, ‎menindaklanjuti perubahan secara serius dan berusaha dalam partisipasi dan perjuangan ‎bersama agar kita semua dapat kembali pada nilai-nilai akhlak, manusiawi dan fitrah.‎

Para nabi ilahi dan orang-orang saleh diutus ke dunia untuk mengenalkan hakikat manusia ‎dan tanggung jawab individu dan sosial manusia.‎

Kesucian, iman kepada Allah yang Esa, Hari Perhitungan, penerapan keadilan di dunia dan ‎akhirat, pencarian kebahagiaan hakiki dalam kebahagiaan orang lain menggantikan ‎kedengkian dan egoisme, dan melayani orang lain mengambil tempat penguasaan atas orang ‎lain berada dalam puncak ajaran para nabi ilahi dari Nabi Adam, Nuh hingga Ibrahim, Musa, ‎Isa dan Rasulullah Muhammad Saw, penutup silsilah para nabi.‎

Mereka semua diutus untuk mencegah terjadinya perang, melenyapkan diskriminasi dan ‎kemiskinan, memberantas kebodohan dan menciptakan kemakmuran bagi seluruh umat ‎manusia. Bila pemikiran "penantian" pemerintahan segala kebaikan dan pemerintahan saleh ‎menjadi pemikiran global dan kita semua berusaha demi kebahagiaan seluruh dunia, saat itu ‎harapan akan perubahan menjadi lebih realistis dan lebih berkembang.‎

Poin Keempat
Menurut saya ada beberapa agenda penting di hadapan kita. Sekjen PBB dan Ketua Majelis ‎Umum PBB dapat menyusun program berdasarkan agenda tersebut dan menjadi pelopor ‎dalam mengambil langkah-langkah penting di jalan ini.‎

‎1. Perubahan struktur Perserikatan Bangsa Bangsa dan mengubahnya menjadi satu lembaga ‎kekinian, memasyarakat, netral, adil, berpengaruh dalam hubungan internasional, perubahan ‎struktur Dewan Keamanan, penghapusan keistimewaan diskriminasi hak veto, pemberian ‎segera dan secara penuh hak-hak rakyat Palestina dengan menyelenggarakan referendum ‎bebas dan menjadi sarana bagi kehidupan harmonis antara umat Islam, Kristen dan Yahudi di ‎Palestina dan menghentikan intervensi di Irak, Afganistan, Timur Tengah, Afrika, Amerika ‎Latin, Asia dan Eropa.‎

Pemerintah kafir dapat diterima tapi tidak untuk pemerintah zalim. Ini adalah ucapan Nabi ‎Muhammad Saw. Kezaliman dan pelanggaran HAM di Palestina seperti berlanjutnya ‎pengusiran warga Palestina pemilik asli tanah air Palestina yang tinggal di Baitul Maqdis, ‎perusakan rumah-rumah oleh penjajah Al-Quds, sementara di Afganistan dan Pakistan yang ‎serupa dilakukan lewat pengeboman udara dan di penjara Guantanamo yang patut disesalkan ‎ternyata hingga kini belum ditutup. Belum lagi penjara-penjara rahasia di Eropa.‎

Berlanjutnya kondisi saat ini mengakibatkan semakin bertambahnya kedengkian dan ‎kekerasan. Kezaliman dan agresi harus dicegah. Patut disesalkan, bagaimana laporan-laporan ‎resmi terkait aksi-aksi brutal rezim Zionis Israel di Jalur Gaza tidak dipublikasikan secara ‎lengkap. Sekjen PBB yang terhormat punya kewajiban berat yang harus dilakukan. ‎Masyarakat internasional sudah tidak sabar menanti para agresor Gaza dan pembantai rakyat ‎lemah diadili dan dijatuhi hukuman.‎

‎2. Perubahan struktur ekonomi berdasarkan hubungan ekonomi yang etis dan manusiawi di ‎dunia demi melayani kesempurnaan manusia berlandaskan keadilan yang kongkret. ‎Hubungan ekonomi yang mampu mengaktualkan potensi dan kemampuan bangsa-bangsa, ‎memberi hadiah kesejahteraan kepada seluruh umat manusia dan menjamin kehidupan ‎generasi mendatang.‎

‎3. Perubahan hubungan politik internasional, membangun hubungan berdasarkan perdamian ‎dan persahabatan yang berkelanjutan, mencerabut sampai ke akar-akarnya perlombaan ‎senjata, mengakhiri politik destruktif, melucuti senjata nuklir, kimia, dan biologi, dan ‎mempersiapkan sarana bagi pemanfaatan teknologi modern dan damai demi kemajuan umat ‎manusia.‎

‎4. Perubahan struktur budaya, penghormatan kepada adat-istiadat dan tradisi bangsa-bangsa, ‎menyebarkan akhlak, spiritual dan memperkuat sendi-sendi keluarga yang hangat, langgeng ‎dan bahagia sebagai tiang penyangga masyarakat yang bahagia.‎

‎5. Perhatian global terhadap upaya perlindungan lingkungan hidup manusia dan menjaga ‎undang-undang dan hukum internasional guna mencegah kerusakan kekayaan alam yang tak ‎dapat diperbaharui.‎

Poin Kelima
Bangsa Iran pasca pemilu presiden yang meriah dan benar-benar bebas telah menandai babak ‎baru kemajuan nasional dan interaksi luas dengan dunia, dan dengan suara mayoritas ‎menyerahkan tanggung jawab berat di pundak saya. Di sini saya mengumumkan kesiapan ‎bangsa Iran yang besar, pencipta peradaban dan negara Republik Islam Iran sebagai satu dari ‎pemerintah maju dunia yang paling demokratis untuk ikut secara aktif dalam sebuah program ‎yang adil dan berdasarkan prinsip saling menghormati demi menghilangkan kekhawatiran ‎dan problema umat manusia dengan memanfaatkan segala kapasitas budaya, politik dan ‎ekonominya.‎

Bangsa Iran, pencipta budaya termasuk korban terbesar terorisme. Di dekade pertama ‎revolusinya yang sudah berumur tiga puluh tahun, Iran mampu menghalau invasi luas militer. ‎Bangsa kami selalu menjadi sasaran kebencian pihak-pihak yang suatu hari mendukung ‎agresi Saddam ke Iran dan saat memanfaatkan senjata kimia, sementara di hari lainnya ‎mereka mengerahkan pasukan ke Irak dengan alasan ingin melenyapkan kejahatannya.‎

Bangsa Iran menginginkan dibangunnya dunia yang penuh dengan keindahan dan kasih ‎sayang bagi setiap bangsa dan seluruh umat manusia. Bangsa ini mengumumkan siap ‎melestarikan perdamaian dan keamanan bagi seluruh bangsa berdasarkan keadilan, ‎spiritualitas dan kehormatan manusia di samping upaya pembelaan dengan segenap kekuatan ‎atas hak-hak legalnya.‎

Demi terealisasinya semua tujuan ini, bangsa kami siap menyambut hangat tangan yang ‎diulurkan dengan jujur. Tidak ada bangsa yang merasa tidak membutuhkan perubahan dalam ‎melalui jalan kesempurnaan ini. Kami menyambut baik perubahan riil dan manusiawi, dan ‎siap berperan serta dalam perubahan dunia yang mendasar.‎

Berdasarkan hal ini saya menekankan;‎

Satu-satunya jalan keselamatan adalah kembali pada tauhid dan keadilan. Ini harapan dan ‎kesempatan terbesar di setiap masa dan generasi. Tanpa iman kepada Allah, komitmen ‎kepada pelaksanaan keadilan dan melawan ketidakadilan dan diskriminasi, sistem dunia tidak ‎akan terbentuk.‎

Manusia adalah inti sistem keberadaan. Ciri khas manusia ada pada sisi kemanusiaannya. ‎Hakikat inilah yang menuntut keadilan, kesucian, cinta, ilmu, makrifat dan seluruh ‎kesempurnaan lainnya. Harus ada dukungan dan kesempatan bagi setiap manusia untuk ‎meraih nilai-nilai kemanusiaan ini. Menghapus satu dari dimensi hakikat ini sama artinya ‎dengan mennghapus kemanusiaan. Ini adalah unsur kolektif yang mengikat seluruh umat ‎manusia dan membentuk pondasi perdamaian, keamanan dan persahabatan.‎

Agama-agama ilahi memperhatikan seluruh dimensi kehidupan manusia termasuk ‎penghambaan kepada Allah, akhlak, keadilan, melawan kezaliman dan berusaha menciptakan ‎pemerintahan yang adil dan saleh. Nabi Ibrahim as adalah penyeru tauhid di hadapan ‎Namrud, Nabi Musa as di hadapan Firaun dan Nabi Isa serta Nabi Muhammad saw berdiri ‎kokoh menghadapi orang-orang zalim di masanya. Sikap tegar mereka sampai pada tahapan ‎diancam mati dan diusir dari negerinya. Tanpa keteguhan dan protes, ketidakadilan tidak ‎akan tercerabut dari dunia.‎

Poin Terakhir
Rekan-rekan dan saudara-saudara yang tercinta.‎

Dunia saat ini tengah mengalami perubahan. Sesuai janji Allah kepada manusia, nasibnya ‎dibangun berdasarkan kehidupan tayyibah dan manusiawi. Akan tiba suatu masa di mana ‎keadilan menyeluruh dan global dan setiap manusia akan dihormati dan dimuliakan. Pada ‎saat itu jalan kesempurnaan spiritual manusia akan terbuka dan perjalanannya menuju Allah ‎dan manifestasi asma' Allah bakal terwujud. Manusia harus sampai pada satu titik di mana ‎simbol ilmu dan hikmat, rahmat dan belas kasih, keadilan, kekuasaan dan kreativitas, ‎kedermawanan dan kemurahan semuanya adalah Allah.‎

Semua ini bakal terwujud di bawah pemerintahan manusia sempurna, insan ilahi yang ‎dipersiapkan untuk akhir zaman, keturunan Rasulullah saw; yakni Imam Mahdi (af). Beliau ‎akan datang untuk merealisasikan tugas besar dunia dengan diiringi Nabi Isa bin Maryam as ‎dan manusia-manusia suci lainnya. Inilah pemikiran "penantian". Penantian kepemimpinan ‎segala kebaikan dan pemerintahan saleh. Sebuah pemikiran global, fitrah dan sumber harapan ‎bangsa-bangsa akan perubahan dunia.‎

Dengan bantuan manusia-manusia mukmin dan saleh mereka akan mewujudkan segala umat ‎manusia sepanjang sejarah terkait kebebasan, kesempurnaan, kemajuan, keamanan, ‎ketenangan, perdamaian dan keindahan. Mereka akan datang untuk memberangus perang dan ‎agresi dan menghadiahkan segala ilmu, spiritualitas dan persahabatan kepada dunia.‎

Benar, benar. Masa depan manusia yang cemerlang akan tiba.‎

Saudara-saudara, mari kita nantikan periode indah itu dan dalam komitmen bersama kita turut ‎memberikan sumbangsih yang selayaknya guna mempersiapkan sarana demi terciptanya ‎masa depan ini.‎

Hidup cinta dan spiritual...‎
Hidup perdamaian dan keamanan...‎
Hidup keadilan dan kebebasan...‎

Terima kasih kepada seluruh hadirin.‎

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. [irib/SL] - Ihsan Radio Indonesia

No comments:

Posting Terkini