JAKARTA, SABTU — Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, tetap pada target awalnya untuk menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi. Anwar menetapkan batas 16 September sebagai batas akhir baginya untuk "mengistirahatkan" Badawi.
"Saya tetap pada target saya, 16 September menjadi waktu untuk mengistirahatkan Badawi. Untuk itu, saya rileks sebentar sehari lompat ke Jakarta, berdiskusi dan bertemu dengan sahabat-sahabat saya di Indonesia," kata Anwar mengawali pidatonya dalam silaturahmi dengan ICMI di Menara Bank Mega, Jakarta, Sabtu (6/9).
Pemilu sela yang memenangi dirinya dengan 70 persen perolehan suara, menurut Anwar, menjadi cerminan semangat rakyat Malaysia yang menginginkan perubahan. Namun, pemilu itu menjadi pemilu terburuk dalam kacamata Anwar.
"Karena yang terlibat dalam kampanye, mulai dari Perdana Menteri, Wakil Perdana Menteri, dan seluruh pemerintahan berkampanye menjelekkan saya. Untuk mempertahankan kekuasaannya, mereka memanfaatkan isu hubungan antaretnis di Malaysia. Tapi hanya untuk mempertahankan kekuasaannya, bukan untuk benar-benar menyejahterakan rakyat. Isu itu hanya didengungkan untuk mempertahankan elite yang berkuasa. Bukan berkampanye dengan mendengungkan isu jaminan keselamatan rakyat," ujar politisi Partai Keadilan Rakyat ini.
Selain memaparkan tentang manuver-manuver yang digunakan lawan politik untuk menjatuhkan dirinya, Anwar juga menyinggung kondisi perekonomian Indonesia. Menurut dia, Indonesia harus menyadari tidak bisa menyingkirkan diri dari perkembangan ekonomi global. "Wacana yang berkembang di Indonesia terlalu ekstrem. Terima IMF dan Bank Dunia atau tolak sama sekali. Saya tidak sependapat dengan pandangan itu. Indonesia menurut saya agak ekstrem. Saya tidak percaya dalam situasi global begini kita bisa berjalan sendiri," katanya.
Menurut Anwar, salah satu solusi yang bisa menyelamatkan perekonomian suatu negara adalah dengan memberantas korupsi di segala lini. "Korupsi ini bisa menjatuhkan kekuatan ekonomi," ujar Anwar. (ING)
Sunday, September 7, 2008
Anwar Ibrahim "Gulingkan" Badawi Tanggal 16 September
Labels:
Anwar,
Malaysian Politik,
Pakatan Rakyat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment