Pernyataan Barack Obama, Presiden Amerika membatalkan rencana penempatan perisai rudal Amerika di Eropa Timur merupakan keputusan penting pemerintah Amerika setelah lebih delapan bulan menjejakkan kakinya di Gedung Putih. Obama tanggal 17 September mengumumkan Gedung Putih membatalkan program penempatan instalasi perisai rudal di Eropa Timur. Sebelum ini Departemen Pertahanan Amerika telah mengumumkan akan menggantikan instalasi perisai rudal Amerika di Eropa dengan "sistem yang lebih fleksibel".
Program penempatan instalasi perisai rudal muncul di masa kepresidenan George W. Bush. Sebagian rencana ini mencakup penempatan sepuluh rudal pencegat di Polandia agar dapat menghancurkan rudal musuh sekalipun berada pada jarak yang sangat tinggi. Selain itu menurut rencana, Republik Ceko juga menjadi tuan rumah bagi satu sistem radar Amerika. Sistem radar Amerika sebelum ini juga telah ditempatkan di selatan Samudera Pasifik. Pemerintah Amerika waktu itu mengklaim instalasi perisai rudal ini dipersiapkan untuk menghadapi serangan rudal balistik atau antarbenua yang jarak tempuhnya mencapai 50 ribu kilometer.
Beberapa hari lalu pernyataan Obama yang berisikan pembatalan program tersebut menjadi isu paling penting di kancah politik dan media internasional. Reaksi pertama yang ditunjukkan Polandia dan Republik Ceko adalah mendukung penuh keputusan Amerika membatalkan rencana tersebut. Donald Tusk, Perdana Menteri Polandia setelah berbicara dengan Barack Obama via telepon menyatakan perubahan program Gedung Putih sangat menggembirakan rakyat dan para pejabat Warsawa. Tusk meyakini keputusan baru Presiden Amerika memberikan kesempatan Polandia memainkan peran khusus dalam keamanan Eropa. Sementara itu Vaclav Klaus, Presiden Republik Ceko juga mengatakan keputusan baru pemerintah Amerika di luar dugaan mereka yang menanti perubahan dalam politik Washington. Di sisi lain, Dmitry Medvedev, Presiden Rusia juga menyambut baik keputusan Amerika ini.
Namun tentu saja pembatalan rencana ini oleh Barack Obama memicu kemarahan kubu Republik di Amerika. Senator John McCain, kandidat presiden kubu Republik dalam pemilu presiden Amerika tahun 2008 dan juga anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat Amerika menilai keputusan Gedung Putih sangat menyesatkan dan satu kekalahan di hadapan keinginan pemerintah Rusia. Menurut kubu Republik di Kongres Amerika, keputusan Obama ini menunjukkan ketidakmampuan pemerintah Demokrat dan hal ini dapat dikategorikan pengkhianatan atas kepentingan nasional Amerika. Dalam pandangan pendukung konservatif di Amerika, keamanan nasional negara ini dan sekutu Gedung Putih di hadapan ancaman negara-negara "cengkal" hanya dapat dihasilkan dengan payung pertahanan rudal.
Setelah Obama mengumumkan pembatalan program instalasi perisai rudal Amerika di Eropa Timur muncul pertanyaan, apa sebenarnya alasan Gedung Putih melakukan hal ini? Bila mencermati akar alasan di balik keputusan Gedung Putih ini, ada beberapa cara pandang mengenai hal ini. Namun pentingnya memperbaiki hubungan Moskow-Washington merupakan titik kesamaan semuanya. Dinginnya hubungan Amerika dan Rusia selama ini dampak dari kebijakan Amerika selama diperintah George W. Bush. Sikap mantan Presiden Bush sebenarnya cerminan dari sikap petualang Neo-Konservatif yang berada di sekelilingnya. Satu dari sikap petualang ini adalah program kontroversial penempatan instalasi perisai rudal di Eropa Timur dan juga perluasan NATO ke Timur, khususnya masalah keanggotaan Ukraina dan Georgia di organisasi ini.
Rencana penempatan instalasi perisai rudal Amerika di Polandia dan situs radar di Republik Ceko yang berada dalam kerangka strategi Rusia merupakan garis merah Kremlin. Selama dua tahun lalu, rencana ini telah disampaikan, namun para pejabat Kremlin tidak pernah berhenti menentang langkah Amerika ini. Perintah penempatan rudal canggih yang mampu membawa hulu ledak nuklir Rusia di daerah Kaliningrad di dekat perbatasan Polandia dan secara resmi keluar dari Perjanjian Pengawasan Senjata Konvensional Eropa, merupakan langkah penting Rusia dalam menunjukkan keseriusannya menentang rencana Washington.
Namun segalanya mulai berubah setelah Barack Obama menjejakkan kakinya di Gedung Putih. Obama malah mengagendakan perbaikan hubungan Amerika dengan Rusia. Tentu saja semua ini masih berhubungan dengan penegasannya saat persaingan pemilu presiden bahwa ia akan membuka babak baru hubungan bilateral Amerika-Rusia. Mayoritas analis politik percaya pemerintah Amerika membutuhkan bantuan Rusia secara khusus guna memajukan tujuannya di dunia internasional dan keluar dari himpitan yang ada termasuk perang Afganistan. Dan hubungan dekat ini hanya dapat terlaksana bila Gedung Putih tidak menerjang garis merah Rusia dan tidak memaksakan politik ekspansi.
Oleh karenanya, para pakar memandang keputusan Obama membatalkan program penempatan instalasi perisai rudal di Eropa timur bersumber dari pentingnya memperlunak hubungan dingin Amerika dan Rusia. Rencana Amerika guna menempatkan instalasi perisai rudal dianggap bukti politik ekspansi Amerika. Robert Freeman, penulis Amerika mengatakan, "Sudah lama diketahui bahwa sistem perisai rudal sejatinya sistem ofensif dan bukan defensif."
Pernyataan langsung dan tidak langsung para pejabat Amerika menyebut pentingnya perbaikan hubungan negara ini dengan Rusia menjadi sumber keputusan Gedung Putih membatalkan rencana tersebut. Namun anehnya Robert Gates, Menteri Pertahanan Amerika malah menyebut langkah Gedung Putih ini bukan memberikan insentif kepada Rusia. Tentunya pernyataan terbaru Dmitry Medvedev, Presiden Rusia yang menyambut baik keputusan Barack Obama membatalkan rencana kontroversial tersebut selain menguatkan analisa sebelumnya dengan sendirinya juga membatalkan ucapan Robert Gates.
Dalam pernyataan Medvedev disebutkan, Moskow menyambut baik langkah Gedung Putih yang masih dalam kerangka kesepakatan sebelumnya di antara kedua kepala negara. Namunpun demikian, pemerintah Amerika guna menyelamatkan diri dari tuduhan bersekongkol dengan Rusia apa yang dinamakan "lambatnya proses pengembangan rudal Iran" dijadikan alasan pembatalan program penempatan instalasi perisai rudal. Bahkan dalam periode kepresidenan Bush di mana para pejabat Gedung Putih menyebut penerapan rencana ini guna menghadapi apa yang disebut "ancaman Iran" di tepis Rusia. Menurut Rusia alasan itu hanya untuk membohongi opini publik dunia dan menyatakan tujuan utama Washington adalah merusak keseimbangan kekuatan militer yang akan merugikan Rusia.
Jeff Morrell, Jurubicara Pentagon sebelumnya mengaku program GedungPutih menempatkan perisai rudal berdasarkan program Iran yang ingin memproduksi rudal antarbenua. Namun dengan mencermati keseriusan Iran mengembangkan kemampuannya untuk memproduksi rudal-rudal jarak pendek dan menengah, program Amerika itu kemudian dibatalkan. Tapi harus tetap mencermati betapa Barack Obama di awal periode kepresidenannya telah berjanji akan menormalkan politik ofensif Gedung Putih dan memperbaiki citra negara ini di mata internasional.
Tampaknya keputusan Obama, terlepas dari sebagian prasangka berdasarkan persekongkolan politik dengan Rusia, dapat dikatakan apa yang dilakukan Obama sekaligus mampu memenuhi harapan rakyat Amerika yang menginginkan adanya perubahan dalam diplomasi Washington. Di sisi lain, banyak bukti mengenai alasan di balik keputusan Obama membatalkan program perisai rudal di Eropa Timur yang menunjukkan betapa rencana ini memakan biaya sangat besar. Sementara diketahui Amerika tengah didera krisis ekonomi yang cukup parah. Di sini pembatalan program tersebut menjadi pilihan tepat dan logis, ketimbang berbicara mengenai kemungkinan ancaman yang dikemukakan itu.
Biaya besar dan tidak efektifnya penerapan rencana penempatan instalasi perisai rudal Amerika di Eropa Timur dengan mudah dapat disaksikan dalam pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih. Dalam pernyataannya disebutkan, ada program lain yang akan menggantikan rencana sebelumnya yang memiliki kemampuan lebih baik. Bahkan dalam periode kepresidenan Bush, anggota Kongres dari kubu Demokrat telah mengurangi bujet rencana ini hingga setengahnya. Menurut mereka kemampuan rencana penempatan instalasi perisai rudal belum terbukti secara ilmiah dan teknis. Sebagian pakar rudal malah memprediksikan anggaran yang dibutuhkan untuk menempatkan instalasi perisai rudal di Eropa Timur akan mencapi 2,5 miliar dolar. Namun sebelum pembatalan program ini, Kantor Audit Amerika dalam laporannya ke Kongres menyatakan anggaran rencana ini akan membengkak jauh dari prediksi yang ada. - Radio Indonesia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment