NEW YORK, - Kondom bagi perempuan yang lebih murah, lebih banyak pengguna, lebih mudah digunakan (friendly), akan lebih efektif dalam melawan HIV/AIDS dan berbagai penyakit menular seksual lainnya.
Kondom perempuan sebenarnya sudah mulai diperkenalkan sejak 1993, tetapi sampai sekarang masih sekadar digunakan untuk pencegahan kehamilan. Kondom perempuan itu belum dikampanyekan untuk pencegahan HIV/AIDS dan PMS, sehingga tingkat penggunaannya juga masih sangat sedikit.
Situasi itu tampaknya akan segera berubah, menyusul disetujuinya kondom perempuan versi baru produksi Female Health Co, bulan lalu oleh FDA. Kondom perempuan versi baru itu menggunakan bahan yang disebut FC2.
Sekitar 35 juta kondom perempuan didistribusikan ke seluruh dunia tahun lalu, tetapi jumlah itu sangat sedikit jika dibandingkan lebih dari 10 juta kondom pria. Pertama memang harga kondom pria masih lebih murah. Cara menggunakannya juga lebih mudah. Persoalannya, banyak pria di negara-negara yang berisiko HIV/AIDS tinggi justru menolak penggunaan kondom.
Meski keduanya mempunyai sifat yang sama, yakni lembut, transparan, FC2 terbuat dari karet sintetis, bukan polyurethane. Dengan bahan karet sintetis itu, biaya produksi FC2 menjadi lebih murah.
Mantan Presiden Female Health Co, Mary Ann Leeper, yang sekarang menjadi penasihat strategi menyatakan, FC2 juga tidak menimbulkan suara berisik ketika dipakai. Perlu diketahui, bahwa keluhan terhadap suara berisik itulah yang menyebabkan kondom perempuan versi lama kurang diterima kaum perempuan itu sendiri.
Dengan biaya produksi yang hanya sepertiga dari versi sebelumnya, FC2 diharapkan bisa terdistribusi jauh lebih banyak dibandingkan sekarang. Untuk saat ini, harga kondom perempuan sekitar 60 sen dollar AS, jauh lebih mahal dibandingkan kondom pria yang 4 sen.
Bagaimana dengan FC2? Kondom perempuan versi baru itu dikatakan telah diterima berbagai organisasi internasional. Female Health Co tahun lalu bahkan sudah menjual ke seluruh dunia sebanyak 14 juta.
Friday, April 24, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment